Karakteristik yang unik dan daya kreasi manusia yang menjadi tumpuan pembuatan kerajinan kayu Bali membuat aneka barang kerajinan yang dibuat oleh para pengrajin Bali sangat diminati sehingga masih menjadi primadona dan bahkan sulit tersaingi oleh produk kerajinan yang dibuat oleh mesin. Hal itu pula yang membuat aneka kerajinan Bali hingga kini sangat laku di pasaran ekspor luar negeri.

Sejumlah eksportir aneka kerajinan yang berasal dari Bali mengatakan bahwa produk kerajinan khas Bali telah berhasil diekspor setidaknya ke 75 negara di dunia. Bukan hanya itu saja, bahkan ada beberapa pengrajin Bali yang secara turun temurun memiliki pelanggan dari luar negeri. Tampaknya produk kerajinan kayu yang dibuat dengan muatan lokal memang memiliki kharisma tersendiri di mata konsumen luar negeri.

Beberapa Negara Tujuan Pasar Ekspor Kerajinan Kayu Khas Bali yang Paling Potensial

  • Amerika Serikat

Berbicara mengenai negara yang menjadi tujuan pasar ekspor kerajinan kayu khas Bali, Amerika Serikat masih berada di peringkat pertama tujuan pasar ekspor produk kerajinan kayu Bali yang paling potensial. Kondisi seperti ini juga yang membuat devisa nonmigas Bali meningkat cukup drastis khususnya di sektor kerajinan. Meskipun sebenarnya kondisi ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih.

  • Jepang

Sementara itu, untuk pasar Asia, Jepang adalah negara tujuan pasar ekspor kerajinan kayu khas Bali yang paling potensial. Banyak wisatawan Jepang yang tertarik untuk membeli kerajinan kayu buatan para pengrajin Bali ini, yang kemudian dijual kembali di negara Jepang.

  • Prancis

Sedangkan untuk pasar Eropa, sebenarnya cukup beragam negara tujuan ekspor kerajinan kayu khas Bali. Namun, Prancis adalah salah satu negara yang paling banyak membeli barang kerajinan kayu buatan para pelaku usaha kerajinan kayu ini. Selain Prancis, Jerman dan Inggris juga termasuk pasar potensial untuk ekspor produk kerajinan kayu dari Bali.

Sesuai catatan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Bali, jumlah devisa yang dihasilkan dari aneka berbagai produk kerajinan buatan para pengrajin Bali ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, mulai dari $200 juta di tahun 2013 kemudian meningkat hampir sebesar 10% di periode berikutnya yang nilainya mencapai $220 juta dan begitu seterusnya.

Total devisa yang diperoleh dari berbagai produk kerajinan khas Bali itu terbagi dari kerajinan berbahan dasar kayu dengan perolehan yang cukup dominan, kemudian menyusul produk kerajinan dalam bentuk perhiasan perak dan emas dan dua jenis produk kerajinan lainnya adalah kerajinan bambu dan kerajinan logam.

Upaya Mengembangkan Komoditas Kerajinan Kayu Khas Bali

Pasar dari komoditas kerajinan kayu khas Bali yang terbukti masih sangat menjanjikan tersebut membuat banyak upaya terus dilakukan oleh para pelaku usaha kerajinan kayu tersebut untuk mengembangkan usaha mereka. Contohnya seperti yang dituturkan oleh salah satu pengrajin kayu Bali Komang Nuryani (34 tahun) yang memiliki usaha kerajinan patung kayu yang berlokasi di daerah Gianyar Bali.

Komang Nuryani adalah istri dari I Made Murdata yang merupakan generasi kedua usaha kerajinan patung kayu dengan total penjualan untuk ekspor yang mencapai hampir 75% dari total penjualan kerajinan kayu tersebut. Menurut Komang, jenis kerajinan patung kayu yang paling diminati oleh konsumen luar negeri adalah patung gajah dan kuda, khususnya yang terbuat dari bahan dasar kayu waru.

Jenis kerajinan patung kayu gajah yang paling banyak peminatnya adalah patung gajah yang memiliki warna alami kehijauan dan terbuat dari kayu waru, sedangkan untuk jenis kerajinan kayu patung kuda yang paling banyak disukai adalah jenis kayu yang terbuat dari kayu berwarna agak kecokelatan dari Pulau Jawa. Masih menurut Komang, mayoritas pembeli kerajinan kayu dari tokonya itu untuk dijual kembali di negaranya masing-masing.

Dilihat dari harganya, sebenarnya jenis kerajinan kayu berupa patung hewan sangat beragam mulai dari yang paling murah di kisaran ratusan ribu hingga yang paling mahal dibanderol antara belasan hingga puluhan juta untuk satu unitnya. Sementara itu, omzet Komang sebagai pelaku usaha kerajinan kayu ini tiap bulannya dapat mencapai keuntungan bersih di kisaran puluhan juta Rupiah.

Terkait dengan usaha pemasaran untuk mengembangkan produk kerajinan kayu khas Bali, cukup banyak pelaku usaha kerajinan kayu tersebut yang hanya mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut. Untungnya kini sudah ada internet sehingga mereka juga bisa memanfaatkan poker88 internet untuk membantu promosi produk kerajinan kayu. Selain itu, tentu saja kualitas produk harus tetap terjaga agar pelanggan tidak kecewa.

Sedangkan untuk modal pengembangan usaha, cukup banyak pula pelaku usaha kerajinan kayu khas Bali yang memanfaatkan kredit perbankan disamping mengandalkan laba produk yang berhasil mereka jual. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika total kredit dalam beberapa tahun terakhir salah satu bank mikro Indonesia bisa mencapai ratusan juta Rupiah.

Proyeksi pasar ekspor untuk berbagai kerajinan khas Bali khususnya kerajinan kayu sebenarnya memang masih sangat potensial dan dari tahun ke tahun terus bertumbuh. Namun, sayangnya, ada beberapa kendala yang perlu segera ditanggulangi sehingga pertumbuhan pasar ekspor kerajinan khas Bali tidak terganggu perkembangannya.

Salah satu kendala yang seringkali membatasi pelaku usaha kerajinan khas Bali termasuk kerajinan kayu adalah minimnya informasi dan keterampilan teknis yang dimiliki oleh pelaku usaha tersebut. Dalam hal ini keterampilan teknis yang membuat pasar ekspor kerajinan khas Bali menjadi terbatas adalah keterampilan bahasa asing pelaku usaha tersebut padahal jika ditingkatkan, bukan tidak mungkin pasar ekspor kerajinan kayu khas Bali akan semakin meluas.